BELAJAR DARI SEMUT
Tahukah kamu, bahwa belajar tidaklah diruang kelas
dengan seorang profesor, namun kita dapat belajar dari benda-benda di sekeliling
kita baik benda hidup ataupun benda mati.
Pada kesempatan ini saya ingin mengajak anda untuk
belajar dari hewan kecil yang sering diremehkan. Hewan kecil yang saya maksud
adalah semut, langsung saja kita belajar apa yang bisa kita ambil dari filosofi
semut.
Yang pertama, semut tidak pernah menyerah. Bila
anda menghalang-halangi dan berusaha menghentikan langkah mereka, mereka selalu
akan mencari jalan lain. Mereka terus mencari jalan keluar. Tidak sekali-kali
menyerah untuk menemukan jalan menuju tujuannya.
Kedua, semut menganggap semua musim panas sebagai
musim dingin. Ini adalah cara pandang yang penting. Semut-semut mengumpulkan
makanan musim dingin mereka di pertengahan musim panas.
Ketiga, semut membuat jembatan cinta dengan tubuh
mereka. Mengajarkan kita tenatang kesabaran, pengorbanan dan toleransi.
Keempat, seberapa banyak semut akan mengumpulkan
makanan mereka di musim panas untuk persiapan musim dingin mereka? Semampu
mereka! Filosofi yang luar biasa, filosofi "semampu mereka".
Dan kelima seekor semut yang tampak kewalahan
mengangkat beban yang jauh lebih besar dari tubuhnya. Beban itu berkali-kali
jatuh saat ia hendak melewati sebuah tanjakan, namun berulang kali pula semut
itu mencoba segala upaya dengan mengangkat, menyeret dan mendorong beban itu
sampai akhirnya berhasil melewati tanjakan. Pelajaran buat kita adalah “Kita tidak boleh kalah oleh masalah, karena
sesungguhnya masalah itu diciptakan untuk dikalahkan”.
Ternyata cukup banyak hal yang bisa kita jadikan
pembelajaran dari satu hewan saja. Maka dari itu ayo kita terus berkarya dan
berusaha jangan sampai kalah sama si semut yang kebanyakan orang meremehkannya.
Posting Lebih Baru Posting Lama